Jumat, 20 Februari 2009

MENYETEL KLEP MOTOR RODA DUA

Tips menyetel klep Sepeda Motor Honda



Ada kalanya Anda mecoba sendiri melakukan penyetelan klep pada motor Anda, tapi perlu diingat, bahwa setelan klep yang benar atau salah akan mempengaruhi terhadap performa mesin Sepeda Motor.

Berikut ini saya tulis secara ringkas cara cara yang tepat menyetel klep pada Sepeda Motor Honda.
1. Persiapkan alat-alat antara lain;

  1. Obeng (-) besar
  2. Kunci T 17 (untuk motor Supra X 125/Kharisma)
  3. Kunci T 14 (untuk motor Supra Fit, Tiger)
  4. Ring 8-9 (untuk motor tipe bebek)
  5. Ring 10-11 (untuk motor tipe Sport)
  6. Ring 17 (untuk motor tipe Sport)
  7. Ring 24 (untuk motor tipe bebek)
  8. Fuller gauge 1set
  9. Valve Adjusting wrech (kunci klep)

2. Buka kedua tutup klep (In dan Ex) dengan menggunakan kunci Ring 17(tipe bebek) atau Kunci Ring 24(tipe Sport)

3. Awalnya posisikan agar kondisi valve bebas atau posisi piston pada Titik Mati Atas (TMA), dengan cara buka tutup magnet pada blok mesin kiri dengan menggunakan Obeng (-) besar (ada 2 buah ), pergunakan kunci Ring 14/17 untuk memutar poros engkol berlawanan dengan jarum jam.

4. Sambil memutar poros engkol, perhatikan pada saat valve In bergerak, lihat pada lubang kecil di blok magnet, posisikan tanda T pada garis lurus di lubang kecil blok magnet.

5. Kemudian pegang dan gerak-gerakkan kedua klep untuk memastikan keduanya sudah dalam posisi bebas.

6. Jika langkah diatas sudah benar, maka lakukan penyetelan valve dengan ukuran untuk tiap-tiap motor sbb;

  • Tipe Sport (Tiger,Mega Pro,GL Pro,Phantom) ukuran = 0,10mm (±0,01mm).
  • Tipe Bebek (Supra Fit, Grand, Legenda, Supra X, Win, GL 100) ukuran celah klep = 0,05mm (±0,01mm).
  • Tipe Bebek (Supra X 125, Kharisma, Kirana) ukuran celah klep = 0,03mm (±0,01mm)

  • Tipe Matik (Vario) ukuran celah klep ( Klep In : 0,15mm (±0,01mm) Klep Ex : 0,26mm (±0,01mm) )

Cara penyetelannya adalah, kendorkan mur pengikat tappet adjuster (baut stelan klep) dengan menggunakan Ring 8-9 / 10-11

7. Lalu letakkan Fuller gauge sesuai ukuran celah klep kedalam ujung batang klep, putar tappet adjuster(baut stelan klep) sampai terasa apabila fuller gauge di tarik terasa seret dan apabila didorong tidak bisa.

8. Kemudian keraskan lagi mur stelan klep dan cek ulang hasil stelan klep tadi, sampai hasilnya tepat, (bila fuller gauge terasa ditarik seret dan di dorong tidak bisa)

9. Tutup kembali semua komponen yang tadi dibuka kemudian rasakan hasilnya. MANTAP!

Demikian, mudah-mudahan bermanfaat.

Kamis, 19 Februari 2009

MOTOR1

DOHC Bukan Segalanya!!

Suatu waktu, saya berdebat dengan Rahadi Wibowo (erwe) seorang pemerhati oprek mesin di salah satu situs roda dua, forum Jogja Tuning HTML. Bro Erwe yang juga pengguna Scorpio ini sangat gemas melihat hiruk pikuk DOHC dengan segala kemewahannya. Menurutnya, bukan cuma DOHC yang bisa hebat dan kencang. SOHC pun jika dikilik dengan baik, disetting dengan perhitungan yang tepat akan menghasilkan power dan performa yang tidak kalah mencengangkannya. Malah mungkin memiliki kelebihan yang tidak dimiliki DOHC sebagaimana diuraikan berikut ini:

DOHC Bukan Segalanya!! by Rahadi Wibowo

250px-dohc-zylinderkopf-schnitt.jpgHmmm… Double Over Head Cam atau DOHC.. sering dijadikan “jagoan” dalam teknologi motor.. Memang teknologi yang bagus dan canggih, tapi sring dihubung-hubungkan dengan performa dan horse power.. Hmmm… sepertinya anggapan itu tidak sepenuhnya benar (berarti ada benernya.. tapi gak 100%).

Pren… SOHC, DOHC, Pushroad tuh sama aja.. semua ada kelebihan dan kekurangan.. dan gak mutlak ngefek ke horsepower. Yang ada adalah keuntungan dan kerugian mekanis.. DOHC punya keuntungan mekanis dengan moving parts yang lebih sedikit.. gak ada rocker arm, dak nyetel kerenggangan klep.. gak ada istilah setelan klep berubah.. Tapi bukan berarti DOHC memberikan sumbangsih pada performa.

Ini gambar head DOHC… seperti kita bisa lihat. Keunggulan DOHC adalah lobe untuk klep buang dan isap yang terpisah membuat kita leluasa mengatur overlap klep, dan timing buka tutup klep.. Jadi dengan itu saja “ngulik” DOHC jadi lebih seru dan so pasti berdampak pada hp.. Jadi DOHC memberi kemudahan akses pada tuning.. gak seperti SOHC yang harus bubut kem, atau tambal kem.. Dial Cam DOHC pun lebih gampang.. karena tiap lobe di dial sendiri-sendiri..

Tapi mari dipikir… satu spek mesin yang sama.. katakanlah CBR 150, dengan 4 klep yang lebarnya sama, lalu andai satu dengan head DOHC, dan satu dengan head SOHC 4 klep… dengan durasi klep yang sama, lift yang sama, overlap yang sama, kerenganggan klep yang sama.. Menurut pren-pren semua apakah keluaran HP nya akan terpaut jauh?? Saya rasa akan terpaut sedikit sekali.. mungkin sekitar 1dk atau kurang.. Hmmm… setuju?

Lagipula bagi mesin satu silinder.. dengan 2 kem.. membuat head silinder jadi terlampau besar, makan tempat dan berat.. kurang efisien menurut saya.. Klo bisa mesin seenteng mungkin.. Lain jika 2 silinder atau lebih.. 2 silinder DOHC, justru efisiensi.. karena kem 2 biji dengan 4 lobe masing-masing.. Moving parts benar-benar jauh terpangkas… efisien sekali kan..

Unicam dan Desmo

Sekarang era nya 4 Tak.. Begitu juga bagi Motocross.. Motor motoX 2 tak terkenal beringas, ringan, kuat.. tapi isu lingkungan hidup mengharuskan pabrikan mengembangkan spek mesin motocross 4 Tak yang dapat mengimbangi 2 Tak..

crf250r_eng_unicam_valve_train.jpg

Ini suatu tantangan.. 2 tak punya moving parts yang sedikit sekali.. bobot mesinnya enteng, 4 tak tak akan bisa menandingi bobot mesin 2 tak.. Berbagai cara dilakukan agar 4 Tak lebih efisien secara bobot.. Maka tahun 2006 kemaren Honda meluncurkan UNICAM! Pada Honda CRF jagoannya.

Apaan sih unicam? Unicam adalah pengganti DOHC.. Menurut HONDA, silinder tunggal dengan dua kem atau DOHC adalah pemborosan.. pasti ada suatu cara untuk menjembatani bobot enteng SOHC dan moving part yang sedikit dari DOHC… Jawabannya adalah UNICAM!!!

Satu Cam 3 Lobe, 2 untuk Klep masuk, satu untuk klep buang dengan satu roller rocker arm yang bercabang seperti milik Thunder 250, jupie MX, Yamaha VIXION.

Bobot enteng, moving parts dikit, gak ada delay layaknya SOHC.. Satu lagi inovasi HRC yang menakjubkan! Honda menjawab… DOHC bukan segalanya.

Ducati pun sudah menjawab sejak lama. Perkenalkan katup Desmo.

desmo2.jpg

desmo.jpgMakai dua rocker arm pada satu klep–satu untuk menekan–satu untuk mengangkat (menutup). Tanpa per klep. Lupakan kejadian per klep terlalu lembek sehinggal telat nutup, Floating, piston menabrak klep, klep patah, piston berlubang…. TIDAK AKAN terjadi pada katup DESMO!

PS. Silahkan ikuti perdebatan di kami di sini Jogja Tuning HTML (http://www.honda-tiger.or.id/forum/showthread.php?t=16467&page=18) sini. Ga bakal rugi.

175 Responses to “DOHC Bukan Segalanya!!”

  1. erwe says:

    @ kontela

    Setuju, DOHC memang jauh lebih tuneable.. Klo ane disuruh milih motor untuk di tune antara DOHC dan SOHC tetep milih DOHC dong..

    Cuman nih artikel biar orang ngerti dimana letak hebat DOHC, jangan cuman bilang hebat aja.., yang jelas bukan kitiran lebih panjang, lebih lama, lebih bertenaga.. klo itu sih jawaban tanpa pengetahuan, nah klo udah ngerti DOHC dan apa yg bisa di tuning, juga tahu teknologi SOHC Unicam, Desmo, apa yang mereka punya yg gak DOHC punya.. kan jadi keren..

    Klo ane sih akur.. Desmo is a killer.. tapi busi desmo di pinggir yak??

  2. kontela says:

    @erwe
    hehehe..gak tau deh, blm pernah liat mesin ducati desmonya sih..
    emang ngaruhna apa ya? gak banyak kayana sih, eeeeemmmm….
    rambatan api di ruang bakar mungkin??

  3. girifumi says:

    @erwe
    desmo kurang meng-Indonesia,mahal bro..
    buktinya Jepang belum mengadopsi.
    oh,ya.Daihatsu Indonesia beda sendiri,nebeng Toyota soal Variable Valve Timing-i (VVT-i),di luar itu pake istilah DWT.
    Suzuki pake VVT ga pake huruf i.

MOTOR

;;

Template by:
Free Blog Templates